Tourism Map Petungkriyono |
Pekalongan biasanya dikenal oleh berbagai khalayak orang dengan tagline "Kota Pengrajin Batik" yang memiliki cuaca panas dan terik karena letaknya yang berada di Jalur Pantura Pulau Jawa. Tetapi, siapa yang tahu tempat ini memiliki beberapa daerah lereng pegunungan yang sejuk dan jauh dari polusi udara, yakni Petungkriyono.
Petungkriyono bagi mereka yang sudah mendengar dan mengetahui area ini sering menyebutnya sebagai "Paru-paru Pulau Jawa", karena kadar oksigennya sangat melimpah jika dibandingkan dengan wilayah lain terutama yang berada di daerah Pantura. Terkadang orang menyebut Petungkriyono juga disebut "Negeri Di Atas Awan".
Baca juga :
- A cup of coffee for Javanese Owa Conservation in Petungkriyono
- Batik Petungkriyono : Pattern of Nature Lies On Batik
Map Kabupaten Pekalongan (Source by Google) |
Demografi Kecamatan Petungkriyono (Source data : Badan Pusat Statistik Kab Pekalongan) |
Petungkriyono adalah nama salah satu nama kecamatan di Pekalongan, yang terletak di sebelah selatan dan berbatasan dengan Banjarnegara. Kawasan ini sendiri merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, yang masih alami dan asri. Petungkriyono memiliki luas hampir 7.358 hektar dan ketinggian 500 - 2100 Mdpl, dengan hamparan sungai yang jernih, air terjun dan pegunungan.
Dari Kota Kajen, Ibukota Kabupaten Pekalongan, wilayah Petungkriyono terletak di sebelah selatan dengan jarak tempuh hampir kurang lebih 30 KM dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum, melewati Kecamatan Doro. Petungkriyono juga terletak tidak jauh dari tempat wisata dataran tinggi Dieng, hampir kurang lebih 40 KM dan bisa ditempuh dari Banjarnegara melalui jalur Wanayasa.
Landmark Petungkriyono |
Spot Persawahan Petungkriyono dengan latar belakang hutan Petungkriyono |
Penduduk sekitar yang semangat bekerja |
Hutan Petungkriyono |
Kondisi Jalan Kecamatan Petungkriyono |
Memasuki kawasan area Petungkriyono, kita bisa melihat pemandangan pegunungan dengan hutan yang masih hijau dan lebat. Di beberapa lokasi ada juga air jernih di aliran sungai, di sepanjang lembah dan air terjun yang mengalir keluar dari bukit dan tebing, membuat wilayah ini semakin indah.
Menurut teman saya yang berprofesi sebagai pemerhati hutan di Banyuwangi, mengatakan jika Petungkriyono itu sebagai salah satu hutan alami yang tersisa di Pulau Jawa. Hutan Petungkriyono masih termasuk di dalam Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Doro. Sementara untuk Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Pekalongan Timur memiliki luas 4.899 hektar, sebagian besar masih berupa hutan alam dari hutan tropis dataran rendah di Pulau Jawa.
Owa Jawa, Satwa endemik Petungkriyono yang sempat tertangkap kamera ❤❤❤ |
Owa Jawa sedang mencari makan ❤❤❤ |
Owa Jawa selalu setia dengan pasangannya ❤❤❤ |
Elang Jawa, Satwa endemik Petungkriyono yang sempat tertangkap kamera ❤❤❤ |
Berdasarkan penelitian, di kawasan Hutan Petungkriyono ditemukan sekitar kurang lebih 253 spesies yang terdiri dari 104 spesies kupu-kupu, 63 spesies burung, 4 spesies primata, 41 spesies anggrek, 19 spesies pakis hutan, dan 22 spesies pohon. Di antara spesies tersebut adalah spesies yang terancam punah dan sudah dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Hewan dan Pepohonan. Dari beberapa spesies yang ada di hutan Petungkriyono yang dilindungi antara lain Lutung Hitam, Surili, Owa Jawa, Elang Hitam, Elang Jawa, Julang Mas, Anggrek Ki Aksara dan Kantung Semar.
Ramban, Kegiatan mencari rumput untuk hewan peliharaan |
Berangkat mencari rumput |
Kumpul dan bersantai bersama |
Jika mengunjungi Petungkriyono, kita tidak hanya akan disambut oleh keindahan alam yang menawan, akan tetapi kita juga akan merasakan keramahtamahan penduduk local Petungkriyono yang tinggal di sana.
Petungkriyono bagi mereka yang sudah mendengar dan mengetahui area ini sering menyebutnya sebagai "Paru-paru Pulau Jawa"
Inilah pesona Petungkriyono pesona Indonesia yang mungkin akan bisa bertahan dalam ingatan anda untuk waktu yang sangat lama:
Spot destinasi Petungkriyono |
CURUG SIBEDUG
Curug Sibedug |
Spot Curug Sibedug |
Salah satu curug di Curug Sibedug |
Terletak di Desa Sokokembang - Kayupuring, curug ini sangat mudah dijangkau, dikarenakan letaknya yang strategis di pinggir jalan raya Petungkriyono. Curug Sibedug memiliki tinggi sekitar kurang lebih 20 meter, dengan air terjun 2 buah. Selama musim hujan bisa menjadi 3 buah.
Curug Sibedug ini memiliki panorama yang cukup menarik, dengan dasar air terjun berupa bebatuan dan hutan disekitar yang masih alami. Pengunjung bisa mandi di curug ini atau bias juga sekedar duduk-duduk santai di pinggir curug sambil menikmati keindahannya.
Menurut penduduk setempat Curug Sibedug ini ramai pada hari Jumat - Minggu, dan juga ramai pada musim liburan sekolah, mengingat lokasinya yang tepat berada di pinggir jalan sehingga bisa menarik pengunjung untuk berhenti sejenak di tempat ini. Untuk sarana dan prasarana, Curug Sibedug sudah dilengkapi dengan area parkir, toilet, masjid, dan kedai kopi.
JEMBATAN SIPINGIT / PLTA SIPINGIT
Jembatan Sipingit untuk PLTA Sipingit |
Derasnya debit air di spot Jembatan Sipingit |
Curug Si Kecil di Jembatan Sipingit |
Tak banyak yang bias diexplore di daerah ini, tapi sayang juga kalau dilewatkan. Sehubungan dengan tidak adanya penduduk lokal, jadi kurang bisa menggali informasi mengenai Jembatan Sipingit atau biasa dikenal PLTA Sipingit. Satu hal yang pasti adanya PLTA sederhana disini digunakan untuk mengakomodir kebutuhan listrik.
Satu hal yang menarik, selama mengekplore spot Jembatan Sipingit saya menemukan sebuah air terjun kecil yang cukup menarik. Debit airnya yang deras membuat pesonanya semakin hmmmmm...
Dikarenakan tidak ada nama nya, maka SAYA NAMAKAN CURUG SI KECIL.
WELO ASRI
Kedung Welo Asri |
Trek spot Welo Asri |
Kedung Welo Asri dari atas |
Pancuran 8 (Saya namai demikian karena ada sekitar 8 pancuran buatan dari bambu) |
Jangan mandi di sungai |
Spot Pohon Selfie |
Bagi wisatawan yang menyukai tantangan dan olahraga air, tak ada salahnya jika mengunjungi wahana tubing sungai dan river trekking di sungai Welo Kayupuring. Mengarungi sungai yang jernih dengan jeram - jeram yang menantang adrenalin menjadi daya tarik tersendiri di Welo Asri. Dengan trek sepanjang 2 - 3 KM, pengunjung akan diajak bermain air selama 3-4 jam dan menikmati air sungai Welo yang jernih menggunakan ban dalam yang telah dimodifikasi sebelumnya.
CURUG BAJING
Simpang Curug Bajing |
Curug Bajing |
Debit air Curug Bajing |
Mungkin si bapak sedang berangan-angan Curug Bajing bisa mendunia |
Photo sesion dengan Batik Petungkriyono Simak di Batik Petungkriyono, Batik Legenda Nusantara |
Curug Bajing terletak di Kambangan - Tlogopakis, hanya 15 menit berjalan kaki dari area parkir, rasa lelah Anda dijamin akan terbayar setelah menikmati suasana indah dan alami di curug ini.
Lokasi Curug Bajing berada di ketinggian 1.300 Mdpl, menjadikan area ini berudara sejuk dan bisa membuat anda betah berlama-lama di tempat ini. Curug Bajing memiliki akses jalan yang mudah dan dekat dengan jalan raya. Memiliki ketinggian sekitar 75 meter dengan debit air yang besar dan menurut penduduk setempat sampai saat ini belum pernah surut bahkan selama musim kemarau seperti sekarang ini.
CURUG LAWE
Penampakan Curug Lawe by Google |
Loket masuk Curug Lawe |
Menurut penduduk lokal yang saya temui, Curug Lawe yang terletak di Dusun Cokrowati - Kasimpar, yang memiliki tinggi sekitar 100 meter merupakan primadona bagi pecinta petualangan. Untuk mencapai Curug Lawe ini, wisatawan diharuskan mengikuti jalan setapak di tengah hutan dan melalui sungai kecil sekitar krang lebih 45 menit - 1 jam lama nya. Kelelahan pengunjung akan dilunasi dengan pemandangan alam Curug Lawe yang asri dengan bayang-bayang hijaunya hutan Gunung Perbota.
Bagi pengunjung yang memiliki hobi foto selfie, di Curug Lawe ini juga menyediakan spot selfie yang Intagramable seperti "Pohon Selfie", "Jembatan Selfie", "Hammock Area", dan "Garden Umbrella".
Tapi sayang beribu sayang…
Di acara Amazing Petung Nasional Exlore 2017 ini belum bisa sampai di lokasi Curug Lawe, dikarenakan keterbatasan waktu yang sudah terlampau sore sewaktu sampai di Lokasi Curug Lawe.
TRANSPORTASI PESONA PETUNGKRIYONO
Angkutan wisata yang ada di kawasan Ekowisata Petungkriyono adalah mobil L300 dengan bak terbuka atau biasa disebut Doplak, angkutan udara terbuka yang bisa naik 15-20 penumpang. Angkutan ini dikenal dengan Anggun Paris (Angkutan Gunung Pariwisata).
Penggunaan alat transportasi yang satu ini banyak kelebihannya salah satunya sudah teruji melalui medan pegunungan Petungkriyono. Selain itu, dengan menggunakan doplak Anggun Paris, wisatawan dapat menyaksikan kegiatan primata secara langsung di Kawasan Hutan Sokokembang.
Doplak biasanya membawa orang dari dan ke pasar Doro. Berangkat ke pasar dari desa sekitar pukul 05.30 pagi dan kembali dari pasar Doro sekitar pukul 01.00 WIB. Jika Anda memilih transportasi ini, Anda diharuskan menyesuaikan jadwal yang ada.
Selain menggunakan doplak Anggun Paris, di Petungkriyono juga ada angkutan pribadi mobil warga berupa MPV dan Elf untuk menunjang transportasi wisatawan dengan sistem carter.
Si Doplak Anggun Paris |
Anggun Paris muat mengangkut 15-20 orang |
HOMESTAY
Bagi wisatawan yang ingin bermalam di wilayah Petungkriyono tidak perlu khawatir, wisatawan bisa tinggal di Homestay yang terletak di Desa Cokrowati (Curug Lawe), Desa Kasimud, Curug Muncar Tourism Attraction dan Curug Bajing. Atau bisa juga tinggal di rumah-rumah penduduk dengan sistem sewa pastinya. Untuk harga sewa perhari tidak perlu khawatir, pastinya terjangkau untuk ukuran kantong mahasiswa.
Homestay |
WARUNG MAKAN
Bagi pengunjung yang hendak berkunjung di Petungkriyono tidak perlu repot dengan membawa makanan dari rumah, karena di lokasi sudah ada beberapa warung di sepanjang jalan. Pengunjung dapat menikmati menu-menu tradisional Petungkriyono seperti Ayam Kampung Sambel Kores, Nasi Megono dll.
Warung makan dengan menu andalan Mie |
Toilet bersih |
Warung makan dengan menu andalan MIE |
Dan yang paling utama jangan pernah lupa, tetap jaga keindahan dan kelestarian alam ini....
__________________________________________________
Seger banget. Seriusan mupeng pengen kemari 😥😥😥
BalasHapusAyo kak kesana...
HapusSak genk d bawa semua...
Cuzzzzzz...
Masuk list buat travelling bareng sahabat😊
BalasHapusOjo cuma masuk list..
Hapuslangsung cuzzzz...
surga terpendam..
BalasHapusnice view kak
kagak pengen ksana tah??
HapusMasuk list buat travelling bareng sahabat😊
BalasHapusWow
BalasHapusNyokkkk kak ksana...
Hapussak genk d bawa semua yakkk...
Pake binjit mbak...
BalasHapusKeren binjitt... cuzzz ksana...
Mantap jiwa mas... jadi pengen kesana...
BalasHapusCuuss berangkat...
Cuzzzz berangkat mas.. q anterin juga gpp.. he5x..
HapusIndah banget suasanya. Udaranya pasti masih sejuk dan asri. hehhehhe
BalasHapusDisana suasananya adem mas..
Hapuskapan nih mo ksana??? gpl yakkk...
Jebul ono ya adem2 dsana...kirain cuma pantai...
BalasHapusKlo disitu beneran adem.. adem langsung dari alam.. cuzzz buruan ksono banyak spot IGable..
Hapusadem pengen kesana...
BalasHapuswah pemandangan yang bikin adem ya
BalasHapusmak nyesssss gitu kak klo udah sampe sono.. pikiran lg stress langsung ilang..
Hapuscuzzzz kesono GPL..
Itu owa apa lutung hayoo
BalasHapuswkwkwkwkw...
Hapusganing kamerane kagak ciamik sih jd nggak bisa bedain..
warnane sama sih..
klo dilihat dr pic 3 struktur tangan dan kaki yang besar, kyk e sih Owa..
Mo owa mo lutung ga masalah yang penting tmn2 yang baca jd mupeng ksono..
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
yoh mas bro..dolan ra jak2
BalasHapusOm..
Hapusayo agendakan ksono..
t4 te enak...
((Tuh udah q ajak..))
Sesekali ngecamp di Petung, asik kayaknya
BalasHapusayo kak diagendakan...
Hapusntar nyong tandai kalender e...