Solo International Performing Art (SIPA) adalah sebuah pergelaran seni pertunjukan berskala internasional. Semangatnya tak sekedar memfungsikan seni pertunjukan untuk persoalan kesenian semata. Namun dari seni pertunjukan, baik itu dari wilayah tradisi ataupun modern harus bisa menjadi sarana untuk memunculkan semangat kebersamaan.
Jika seni pertunjukan itu telah hadir dengan berbagai latar belakang kultur budaya, energinya akan disatukan dalam sebuah semangat yang sama. Oleh sebab itu, panggung ini menjadi sebuah pergelaran akbar berskala internasional yang kemudian dikenal hingga sekarang dengan Solo International Performing Arts (SIPA).
Baca juga : SIPA MART 2018 Membangun Pasar Seni Pertunjukan Kelas Dunia
Tujuan penyelenggaraan SIPA adalah sebagai ruang pertemuan beragam seni pertunjukan dari berbagai latar belakang budaya. Jika sudah tergelar, SIPA tak hanya berbicara tentang persoalan panggung pertunjukan di wilayah budaya. Akan tetapi pemberdayaannya akan menembus batas wilayah bahkan ke bidang ekonomi dan social. Lalu akhirnya akan menjadi sarana untuk membumikan Kota Solo dan Indonesia.
Sementara sasaran dari penyelenggaraan SIPA adalah untuk menggali energy kehidupan yang menjadi kekuatan komunitas ataupun kemompok masyarakat seni pertunjukan baik dari dalam maupun luar negeri. Kehidupan komunitas masyarakat seni pertunjukan memiliki sumber energy dengan kekuatan yang luar biasa. Begitu pun dengan masyarakat pendukungnya yang kemudian membentuk semacam kultur budaya. Inilah yang akan dijalin dan disatukan dalam semangat SIPA.
Main Support SIPA 2018 | Pic. Misterransel |
Ada pertunjukan tari, ada pertunjukan music dan ada pertunjukan teater yang kesemuanya di SIPA 2018 ini akan memberikan daya hidup tentang keselamaan bumi dengan segala isinya dan dengan target audiens 5000 – 10.000.
TEMA SIPA 2018
SIPA 2018 |
Tahun 2018 menjadi momentum bagi SIPA karena menginjak penyelenggaraan yang ke-10 kalinya. Dalam semangat Dasa Warsa SIPA Karya, penyelenggaraan SIPA 2018 mengusung tema “We Are The World – We Are The Nations”. Bahwa kita adalah satu bangsa satu dunia menjadi pesan moral yang akan disuarakan dan digelorakan di panggung SIPA 2018.
Dunia sepertinya sedang membutuhkan semangat “We Are The World – We Are The Nations”. Bahwa kita (semua manusia yang ada di bumi) adalah satu bangsa dan satu dunia. Maka biarlah perbedaan bahasa, warna kulit, adat, tradisi dan bangsa itu menjadi satu dalam kekuatan bersama. Semuanya menyatu dalam semangat panggung SIPA 2018.
PANGGUNG SIPA 2018
SIPA 2018 akan diselenggarakan pada tanggal 06 - 08 September 2018 di Benteng Vastenburg, sebuah benteng peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta. Kawasan ini memiliki nilai heritage yang tinggi seiring dengan sejarah perkembangan Kota Solo. Letaknya juga strategis karena berada di tengah kota, Berdiri megah di atas lahan seluas 31.553 meter, Benteng Vastenburg dibangun pada tahun 1774 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Proses pembangunan ini berakhir pada tahun 1779.
Dari segi rancangan bangunan, Benteng Vastenburg memiliki keunikan tersendiri karena memiliki bastion, yaitu penonjolan ruang di ujung-ujung tembok. Benteng ini dikelilingi parit yang berfungsi sebagai perlindungan, dengan jembatan di pintu sisi Timur dan Barat. Di tengah-tengahnya terdapat lahan terbuka yang dulunya berfungsi untuk persiapan pasukan atau apel bendera.
Design Panggung SIPA 2018 | SIPA 2018 |
Layout SIPA 2018 | SIPA 2018 |
Dalam SIPA 2018, bangunan yang sempat terbengkalai ini, akan disulap menjadi lokasi pertunjukan yang spektakuler. Sebuah panggung sepanjang 33,7 meter dan lebar 19,5 meter akan berdiri di area terbuka dengan dinding-dinding bangunan menjadi latar belakang. Dengan tinggi panggung bagian belakang 1,3m dan panggung bagian depan 1 meter menimbulkan kesan gagah sesuai dengan pemilihan lokasi venue.
DELEGASI SIPA 2018
Delegasi Dalam Negeri
- Melati Suryodarmo (Solo)
- Studio Taksu (Solo)
- Holobis (Solo)
- Flying Ballons Puppet (Yogyakarta)
- Komunitas Seni Jati Swara (Surabaya)
- Dept Pendidikan Tari FPSD UPI (Bandung) & Park Na Hoon (Korea)
- Diklat Tari Anjungan Jawa Timur, TMII (Jakarta)
- Gilang Ramadhan (Jakarta0 Feat Smiet (Palu)
- Citra Nuranteni Putri (Bandung)
- Suling Bambu Dasarai Lamaknen, Belu, Atambua (NTT)
- Boogie Papeda & Komunitas Street Pass (Papua)
Delegasi Luar Negeri
- Liene Roebana Dance Company (Belanda)
- Chinese Youth Goodwill Association (Taiwan)
- Supa Kalulu, Music of Zimbabwe and Beyond (Zimbabwe)
- Capitol University Dance Troupe (Philipine)
- Stefano Fardeli (Italy)
- Filastine and Nova (Spain)
RUNDOWN ALL DELEGASI
Flying Ballon Puppets (Yogyakarta) | SIPA 2018 |
Komunitas Temon Holic Holobis Solo (Surakarta) | SIPA 2018 |
Serraimere Boogie Yason Koirewoa - Boogie Papeda (Papua) | SIPA 2018 |
Citra Nuranteni Putri (Bandung) | SIPA 2018 |
Komunitas Seni Tari Jati Swara (Surabaya) | SIPA 2018 |
Studio Taksu (Surakarta) | SIPA 2018 |
Gilang Ramadhan (Jakarta) feat. Smiet (Palu) | SIPA 2018 |
Diklat Tari Anjungan Jawa Timur TMII (Jakarta) | SIPA 2018 |
Departemen Pendidikan Tari FPSD UPI Bandung (Bandung) | SIPA 2018 |
Melati Suryodarmo (Surakarta) | SIPA 2018 |
Capitol University Dance Troupe (Philippines) | SIPA 2018 |
Stefano Fardelli (Italy) | SIPA 2018 |
Chinese Youth Goodwill Association (Taiwan) | SIPA 2018 |
Filastine and Nova (Spain) | SIPA 2018 |
Supa Kalulu, Music of Zimbabwe, and Beyond (Zimbabwe) | SIPA 2018 |
LeineRoebana Dance Company (Netherland) | SIPA 2018 |
Jadi, tunggu apa lagi..
Ajak semua teman, keluarga, kerabat untuk melihat seni maha karya pertunjukan dari orang-orang yang sudah professional di bidangnya.. Saya tunggu kamu di perhelatan SIPA 2018...
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Thanks for your positive comment..