Sebagai negara yang mayoritasnya beragama muslim, Indonesia menjadi salah satu negara muslim yang jika bulan ramadhan tiba disambut dengan suka cita. Idul fitri menjadi suatu hal yang ditunggu – tunggu oleh segenap umat muslim yang melakukan ibadah puasa. Setelah sebulan lamanya berpuasa, moment idul fitri sudah pasti akan disambut dengan suka cita.
Banyak kegiatan yang dilakukan oleh umat muslim dalam menyambut ramadhan dan hari raya. Mulai dari mengganti perabotan rumah, membersihkan rumah, membeli baju baru, sampai kegiatan – kegiatan keagamaan dilakukan. Buat mereka – mereka yang perantauan, moment lebaran menjadi moment dimana yang bersangkutan bisa pulang kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama orang tua, keluarga, sanak saudara.
Ada sebuah tradisi jika kamu tinggal khususnya di Jawa. Suatu tradisi yang bisa dibilang sangat istimewa yaitu tradisi sungkeman. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sungkeman bisa diartikan sebagai duduk bersimpuh atau sujud kepada orang yang lebih tua sebagai tanda hormat. Sungkeman pada saat lebaran kepada orang tuamerupakan suatu ritual yang sering dilakukan oleh orang Jawa. Sungkeman jika pada lebaran sering juga diartikan sebagai bentuk ungkapan permintaan maaf kepada orang yang lebih tua.
Dalam moment pernikahan pun juga dikenal dengan acara sungkeman, hanya saja kedua sungkeman memiliki essensi yang sama yaitu suatu bentuk penghormatan kepada yang lebih tua (orang tua) sebagai permohonan maaf dan juga serta permohonan doa restu.
Adapun tata cara sungkeman pada saat lebaran adalah dengan duduk bersimpuh di hadapan orang yang lebih tua atau dituakan yang disertai dengan tangan yang bersalaman sambil mencium tangan yang diiringi dengan ucapan Bapak / ibu kulo ngaturaken sembah bekti ujo ngaturaken sugeng riyadi, mbok menawi wonten tindak sapecak ingkang lepat kulo nyuwun agunging samudro pangaksami lair batos.
Akan tetapi seiring dengan kemajuan jaman dan masyarakat yang sudah cenderung berpikiran lebih modern, tradisi sungkeman sudah mulai ditinggalkan. Sudah seharusnya sebagai warna negara Indonesia hendaknya kita wajib untuk menjaga dan melestarikan tradisi adat istiadat yang sudah mulai ditinggalkan.
Anak muda jaman sekarang sudah banyak meninggalkan tradisi sungkeman dengan berbagai alasan. Sebagai contohnya asumsi kalau sungkeman itu dianggap sebagai tradisi yang jadul tidak kekinian. Bahkan lebih parahnya lagi ada juga yang merasa malu untuk melakukan sungkeman kepada orang tua atau orang yang lebih dituakan.
Tradisi sungkeman kepada orang yang lebih dituakan mempunyai beberapa makna yang mendalam diantaranya :
- Melalui sungkeman kita diwajibkan untuk memperlakukan orang tua lebih hormat.
- Dengan sungkeman bisa mengajak seseorang untuk berbuat kebaikan dan menghilangkan sikap egoisme dari diri pribadi.
- Dapat memulihkan kembali hubungan yang telah rusak
Artikel ini saya ikutsertakan dalam Day 25 - Blogger Challenge yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan selama 30 hari di bulan Ramadan 1440 H.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Thanks for your positive comment..