Sharing Session, Tips dan Trik Memahami dan Memanfaatkan Fintech Lending Dengan Bijak

Fintech…
Siapa yang nggak tahu fintech?? Sudahkah kamu memahami dan menggunakan jasa fintech?? Bagaimana kesan-kesan selama menggunakan jasa fintech?? Mungkin itu sekelumit pertanyaan tentang fintech yang akhir – akhir ini sering dipertanyakan sehubungan dengan munculnya berbagai kasus di media massa mengenai nasabah fintech.


Pada hari kamis yang lalu tepatnya tanggal 23 Mei, saya berkesempatan mengikuti acara sharing session tentang fintech yang bertajuk “Ngobrol bersama Tempodotco Manfaat Ekonomi Fintech Lending”. Acara yang diadakan di La Taverna Café & Resto tersebut menurut saya cukup seru, dikarenakan dalam acara tersebut dihadirkan beberapa narasumber yang kredible dibidangnya. Ada Tomi Aryanto selaku Direktur Tempo.Co , Hendrikus Passagi selaku Direktur Pengaturan Perijinan dan Pengawasan Fintech OJK, Irwan Tri Nugroho selaku Akademisi UNS dan yang terakhir Sonny Ch. Joseph selaku CEO dan Co-Founder Batumbu.

Narasumber Manfaat Ekonomi Fintech Lending | Pic. Misterransel

Acara yang berlangsung sekitar tiga jam ini memberi saya banyak wawasan luas tentang Fintech Lending. Nyokkkk simak apa saja pencerahan-pencerahan yang saya dapatkan di acara tersebut….

Mengenal Fintech | Pic. OJK

Definisi Fintech Lending | Pic. OJK

Fintech atau Financial Technology bisa didefinisikan sebagai sebuah inovasi layanan keuangan yang kekinian. Inovasi layanan disini bisa dikatakan meliputi proses transaksi, modal usaha, transaksi saham maupun proses peminjaman dana yang lebih praktis. Fintech dapat dengan mudah diakses melalui layanan keuangan yang ada di aplikasi - aplikasi smartphone tanpa harus datang ke kantor maupun datang langsung ke bank. Para nasabah fintech dapat dengan mudah memperoleh produk – produk keuangan tanpa perlu mempersiapkan dokumen – dokumen yang ribet. Dengan demikian menjadikan fintech menjadi salah satu alternative layanan keuangan yang disukai oleh banyak orang.

Fintech berpotensi menguntungkan berbagai pihak baik nasabah maupun penyedia jasanya, dikarenakan fintech bisa memberikan solusi masalah keuangan dengan cara yang simple dan dengan proses yang cepat.

Dikarenakan akses fintech sangat mudah dan gampang didapatkan melalui layanan di smartphone, tingkat resiko keamanan bertransaksi nasabahpun juga ikut meningkat secara signifikan. Banyak kasus yang diproses di kepolisian menandakan tingkat kerawanan transaksi dalam dunia fintech.

Ekosistem Regulasi Fintech Lending | Pic. OJK

Lalu, apa saja langkah yang harus diperhatikan agar dalam penggunaan layanan fintech tidak menjadikan masalah????

Untuk menjaga agar kamu aman dalam menggunakan layanan fintech bisa mengikuti langkah – langkah berikut :

1. Pada saat kamu menggunakan jasa fintech, alangkah lebih baik jika kamu teliti dan memilih penyedia jasa fintech yang tepat. Jangan terlalu mudah percaya dengan apa yang ada, cari tahu terlebih dahulu tentang penyedia fintech yang akan kamu pilih kemudian pastikan data pribadi dan data finansial tidak diberikan kepada orang lain.
2. Ada baiknya jika kamu mempelajari tentang penggunaan fintech terlebih dahulu, tentang bagaimana layanan fintech tersebut diberikan dan pelajari pula bagaimana cara untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan menimpa mu.
3. Jika terjadi permasalahan dengan layanan fintech segera hubungi customer service, dan bila ada permasalahan dengan sang penyedia layanan tersebut segera hubungi pihak kepolisian.

Profil Perkembangan Fintech Lending | Pic. OJK

Fintech Legal dan Ilegal | Pic. OJK

Dengan makin mudahnya syarat dan akses layanan keuangan di fintech lending, menjadikan banyak nasabah yang berlomba – lomba untuk mencairkan uang secara instan. Dan jika kamu termasuk ke dalam nasabah tersebut, berikut tips dan trik bijak dalam mencairkan uang di layanan keuangan fintech lending :

1. Pastikan melakukan peminjaman di fintech yang terdaftar atau yang sudah berijin dari OJK. Dengan melakukan pinjaman di fintech yang sudah terdaftar akan meminimalisir oknum – oknum jahat yang akan melakukan penipuan kepada kamu yang mengatasnamakan pinjaman online. Memilih fintech yang benar – benar sudah terdaftar di OJK dirasa sangat penting.
2. Lakukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan.
Melakukan pinjaman dan memikirkan bunga yang menyertainya dirasa sangat diperlukan. Karena kebanyakan orang sering melakukan kegiatan pinjam meminjam apalagi jika dengan syarat yang mudah kemudian tidak memperdulikan bunga yang besar dan kemampuan yang membayar. Sehingga pada akhirnya secara tidak sadar akan membuat utang semakin menumpuk dan tidak bisa membayar tagihan tersebut.
3. Lunasi cicilan dengan tepat waktu
Dengan menulasi cicilan lebih awal akan menghindarkan nasabah dari beban bunga yang besar. Jika pembayaran terlewat jatuh tempo tidak bisa dipungkiri lagi bahwa bunga akan terus berjalan dan pada akhirnya menyebabkan jumlah tagihan yang membengkak.
4. Wajib mengetahui bunga dan denda dari pinjaman.
Dengan mengetahui denda dan bunga pinjaman akan menjadikan nasabah lebih aware lagi dalam mengembalikan uang pinjaman. Karena bunga dan denda dari masing – masing fintech akan mempengaruhi besarnya uang yang harus dikembalikan.
5. Jangan gali lubang tutup lubang.
Dengan perilaku gali lubang tutup lubang dijamin tidak akan mempercepat hutang terlunasi, yang ada justru akan membuat tagihan hutang semakin banyak yang pada akhirnya akan menyusahkan nasabah itu sendiri.

Hati - hati terhadap Penipuan Yang Mengatasnamakan OJK | Pic. OJK

Tidak bisa dipungkiri, hadirnya fintech lending sangat memudahkan seseorang yang membutuhkan dana darurat akan segera terpenuhi kebutuhannya. Dengan syarat – syarat yang mudah menjadikan pinjaman fintech lending menjadi semarak sekarang ini. Akan tetapi, sebagai nasabah sudah selayaknya kamu bisa lebih bijak dan lebih bisa memperhatikan semua poin – poin diatas, sehingga nantinya proses peminjaman yang diajukan akan bisa berjalan dengan lancar.