Hello Darling...
Apa kabar Darling...
Bahagia rasanya kemarin Rabu 26 Juni 2019 saya berkesempatan mengikuti program yang diselenggarakan oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang luar biasa bermanfaat untuk saya pribadi dan juga untuk lingkungan yang lebih baik di masa depan tanpa menambah jejak – jejak kerusakan pada bumi.
Berlokasi di kawasan Candi Prambanan yang menjadi salah satu destinasi favorit oleh orang lokal dan mancanegara, acara Darling (Sadar Lingkungan) Bakti Lingkungan Djarum Foundation digelar. Candi Prambanan ini dipilih sebagai tempat diselenggarakannya Siap Darling salah satunya dikarenakan menurut data dinas pariwisata setempat jumlah wisatawan yang ke Candi Prambanan pada tahun 2018 mencapai lebih dari 2,4 juta wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Bahkan pada saat libur lebaran 2019 kemarin tercatat mencapai lebih dari 50 ribu wisatawan.
Berawal dari rasa kepedulian terhadap cagar budaya, Bakti Lingkungan Djarum Foundation dalam acaranya yang bertajuk Candi Darling atau Candi Sadar Lingkungan ini melibatkan generasi milenial dari berbagai universitas di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta.
Talk Show Siap Darling | Pic. Misterransel |
Talk Show Siap Darling | Pic. Misterransel |
Yang perlu digaris bawahi adalah acara Siap Darling melalui program Candi Darling ini merupakan langkah nyata dalam menggerakkan generasi milenial yang secara khusus ditujukan kepada para mahasiswa agar lebih peduli lagi terhadap lingkungan. Program Candi Darling ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan juga rasa bangga karena turut berperan serta dalam menghijaukan situr – situs cagar budaya Indonesia serta menularkannya kebiasaan baik untuk cinta lingkungan kepada masyarakat luas sehingga akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan untuk masa depan.
Buat kamu yang masih bingung tentang Siap Darling, ini aku kasih bocorannya..
Registrasi Siap Darling Squad | Pic. Misterransel |
Siap Darling itu merupakan sebuah singkatan dari Siap Sadar Lingkungan, akan tetapi sebenarnya Siap Darling itu lebih kepada sebuah sikap ketika diri merasa terganggu saat melihat mendengar dan merasakan lingkungan sekitar yang dirusak oleh tangan manusia, sehingga membuat masyarakat sekitar terlebih pada milenial untuk melakukan suatu gerakan perbaikan. Dengan kata lain, Siap Darling merpakan sikap dari pribadi masyarakat yang memiliki tujuan agar meningkatkan kesadaran para muda milenial untuk lebih memelihara, melestarikan, serta memperbaiki keadaan alam dengan cara yang mudah dan disukai.
Untuk segentasi Siap darling sendiri dimulai dari usia 13 tahun sampai denan 30 tahun, hal ini dikarenakan pada segmentasi ini mempunyai peningkatan kesadaran terhadap lingkungan yang tinggi. Dan tidak menutup kemungkinan untuk membangun kesadaran terhadap lingkungan dimulai dari usia sedini mungkin dengan memperhaikan batasan – batasan usia minimal yang bisa masuk ke sosial media.
Salah satu aksi nyata dari Siap Darling adalah Candi Darling. Tujuan utama dari Candi Darling adalah diharapkannya wilayah yang ada di sekitar candi di Indonesia menyadi nyaman untuk dikunjungi dan juga menjadi daya tarik tersendiri agar para pengunjung tidak bosan saat mengunjungi candi. Kegiatan Candi Darling rencananya akan diselenggarakan di 267 candi di seluruh wilayah Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan, memberikan edukasi mengenai lingkungan dan juga membantu melestarikan lingkungan dalam rangka ikut melestarikan warisan sejarah bangsa.
Petinggi Djarum Foundation bersama Pemerintah Kabupaten Setempat dan Pengelola Kawasan Candi Prambanan Pic. Darling Squad |
Kegiatan pedana Candi Darling ini dilibatkan sebanyak kurang lebih 500 orang mahasiswa yang tergabung dalam Darling Squad yang berasal dari Universitas Gajah Mada, Universitas Sanata Darma, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Institute Seni Indonesia, Universitas Kisten Duta Wacana dan juga beberapa universitas lain. Para milenial yang tergabung dalam Darling Squad ini secara serentak menanam di sekitar kawasan Candi Prambanan kurang lebih 250 pohon dan 5000 semak berbunga yang terdiri dari 25 varietas pohon dan semak berbunga.
Siap Darling Squad bersama bintang tamu Andovi, Saykoji dan Tommy Tjokro Pic. Darling Squad |
Harapan kedepan dengan ditanamnya beberapa varietas pohon dan semak berbunga harapannya kawasan candi menjadi teduh dan nyaman untuk dikunjungi. Dengan teduhnya kawasan candi bukan tidak mungkin generasi milenial akan semakin sayang kepada peninggalan sejarah dan akan menghilangkan paradigma kalau candi itu membosankan, seiring dengan semakin cantiknya kawasan candi.
Selain kegiatan penanaman pohon, kegiatan Candi Darling ini juga memberikan paparan edukasi mengenai fenomena pemanasan global yang terjadi akibat ulah tangan manusia, dengan edukasi yang dikemas dengan format talkshow yang dipandu oleh Tommy Cokro dan menghadirkan bintang tamu youtuber Andovi da Lopez dari Skinny Indonsian 24 dan juga rapper Igor Saykoji.
News Anchor Tommy Tjokro | Pic. Misterransel |
News Anchor Tommy Tjokro | Pic. Misterransel |
Saykoji | Pic. Misterransel |
Andovi da Lopez | Pic. Misterransel |
Berikut List Pohon Yang Ditanam :
Bodhi
Tanaman Bo (Bodhi) berasal dari bahasa Sansekerta As’sttha, yang berhubungan dengan pencerahan sang Budha Gautama. Kalau di Jawa tanaman ini disamakan dengan tanaman Keben yang ditanam di dalam lingkungan Kraton Ngayogyakarta di Plataran Kamandhungan Lor. Seperti halnya tanaman Keben, tanaman Bodhi ini juga disebut sebagai tanaman perdamaian.
Tanaman Bodhi |
Keben
Barringtonia asiatica merupakan nama latin dari pohon Kepel. Pohon Keben sejenis dengan pohon yang tumbuh di pantai – pantai wilayah tropika dan memiliki nama lain putat kaut. Pohon Keben menjadi pohon perdamaian dikarenakan memiliki akna sebagai perangkul kebenaran dan sebagai lambang negara yang agung dan bersih. Pohon dan biji keben memiliki kandungan saponin yang dapat digunakan untuk racun ikan. Di Jawa, cairan yang diperoleh dari biji pohon Keben dapat digunakan sebagai perekat dalam pembuatan payung dan juga dapat digunakan untuk membunuh eco parasit seperti lintah.
Tanaman Keben |
Nagasari
Dengan nama latin Mesua Ferra L, tanaman nagasari ini merupakan pohon suku manggis – manggisan yang buahnya dapat dimakan serta bijinya yang dapat dimanfaatkan pada beberapa masakan dikarenakan memiliki kandungan lemak nabati. Menurut literatur, tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati beberapa macam penyakit seperti bisul, luka, kudis, diare, eksim, rematik dan juga penyakit kelenjar gondok. Dari hasil penelitian, tanaman nagasari ini juga memiliki potensi untuk obat analgesik pereda nyeri dan radang.
Tanaman Nagasari |
Kepel
Dengan nama latin Stelechoocarpus burahol, tanaman kepel atau burahol ini merupakan tanaman pohon berbuah. Buah yang dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam ini menjadikan buat kepel sangat digemari oleh puteri-puteri kraton di Jawa. Makna dari kata kepel sendiri berarti genggaman tangan manusia yang bisa diartikan sebagai greget atau niat dalam bekerja. Pohon kepel melambangkan “Manunggaing Sedya Kaliyan Gegayuhan” yang artinya bersatunya niat dengan kerja.
Tanaman Kepel |
Maja
Maja (Aegle marmelos (L) Correa adalah tumbuhan berbentuk pohon yang mampu tumbuh di lingkungan keras tetapi mudah berguguran daunnya. Tanaman yang berasal dari daerah Asia tropika dan subtropika ini biasanya dibudayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen buahnya.
Tanaman Maja |
Pulai
Pulai, pohon yang memiliki nama latin Alstonia scholaris ini berasal dari jenis tanaman keras yang berada di Jawa dan Sumatra. Dikenal dengan nama lokal Pule, Lame, Kayu Gabus dan juga Jelutung. Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya yang hijau mengkilat, rimbun dan melebar kesamping, sehingga memberikan kesejukan tersendiri. Kulitnya dapat pula digunakan untuk bahan baku obat yang berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dll.
Tanaman Pulai |
Tanjung
Tanjung (Mimusops elengi) merupakan jenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Pohon tanjung memiliki bunga yang harum semerbak dan bertajuk ridang dan biasa di tanam di pinggir – pinggir jalan. Dikarenakan memiliki bunga yang beraroma harum menjadikan bunga ini digunakan utuk pengharum ruangan, pengharum pakaian. Selain itu pula bunga dari pohon ini bisa juga digunakan sebagai oat penurun panas.
Tanaman Tanjung |
Sawo Kecik
Sawo Kecik dengan nama latin Manilkara kauki ini merupakan tanaman penghasil buah pangan anggota sawo – sawoan atau Sapotaceae. Tumbuhan yang berbentuk pohon ini biasanya berfungsi sebagai tanaman hias pekarangan rumah. Sawo kecik memiliki makna Sarwa Becik yang bermakna selalu dalam kebaikan. Tanaman sawo kecik ini juga menghiasi pelataran Kedhaton atau temat para bangsawan di Keraton Yogyakarta.
Tanaman Sawo Kecik |
Tak hanya kawasan Candi Prambanan saja, kegiatan Siap Darling melalui program andalannya Candi Darling juga membidik candi – candi lainnya untuk dihijaukan. Program Candi Darling ini ditargetkan akan berakhir pada 2025 dengan menyasar seluruh candi yang berada di Indonesia. Oleh karena itu, Siap Darling membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk terlibat dalam program Candi Darling selanjutnya melalui situs www.siapdarling.id dan bergabung sebagai Darling Squad yang akan bersama – sama menebar semangat dan aksi utuk memperbaiki bumi.
So....
Sudah paham Siap Darling kan???
Cuzzzzzzz....
Join jadi Darling Squad.. karena “Bikin Perubahan itu nggak bisa sendirian”
Keren....semoga banyak orang yang sadar tentang hal ini, biar wilayah kita sejuk dan dingin...
BalasHapusSuka banget lihat tanaman hijau apalagi ditambah masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Semoga program Darling membawa manfaat terus menerus bagi semua masyarakat ya, Kak.
BalasHapusWah kirain Darling apaan..atau nama artis yang mana lagi..hehehe..Bagus juga nih programnya..selain bikin lingkungan lebih sehat dan sejuk, wisatawan juga pasti merasa lebih nyaman ya...
BalasHapusWah program yg bagus bgt ini ya..
BalasHapusIkut serta melestarikan lingkungan
Wahhh moga aja di daerah lain kaya di Bandung bisa diadakan juga siap darling biar makin kece lingkungan nya
BalasHapusPadahal sekitaran Prambanan itu sudah banyak pepohonannya, sudah cukup asri saya rasa. Yang jelas saya rasakan itu, jarak dari Terminal Bus Prambanan menuju Candi Prambanannya masih jauh jika berjalan kaki dan rasanya gerah. Lebih baik jika Djarum Foundation membuatkan shuttle bus atau jembatan penyeberangan yang panjang untuk meringankan perjalanan pejalan kaki dari terminal bus menuju candi. Itu lebih terasa manfaatnya daripada menanam pohon tambahan.
BalasHapusJenis tumbuhan yg ditanamnya lumayan bervariasi juga ya..dan saya baru ngeh bentuk buah pohon tanjung ternyata lonjong orens..tfs mas Yosh
BalasHapusduh pengen mitesin buah tanjung ini
BalasHapusbanyak bakti ya mas yang dilakukan djarum
Wah 26 Juni kemarin aku pas ke Candi Prambanan loh tapi nggak lihat kegiatan ini. Mungkin saking luasnya lokasi ya. Semoga cepat teduh nih sekitar Candi Prambanan. Kemarin lumayan kepanasan di sana.
BalasHapusKeren ya programnya. Yang jelas program ini akan semakin meningkatkan kesadaran kita akan lingkungan sekitar. Btw, Nama pohonnya banyak yang aku baru tahu nih. Yang aku tahu cuma sawo kecik.
BalasHapusBegini dong, harus lebih banyak korporat yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan. Yang lebih penting lagi masyarakat harus ikut darling, bagus nih istilahnya sadar lingkungan. Biar jadi kebiasaan hidup bersih.
BalasHapusBtw, baru tahu ada pohon nagasari, nih kue kesukaanku hehe. Sawo kecik juga enak.
Nama acaranya keren dan asik juga nih kegiatannya bisa berkontribusi di destinasi wisata dunia
BalasHapussalam
kidalnarsis.com
Semoga csr yang lain juga melakukan hal yang sama ya?
BalasHapusKarena solusi masalah lingkungan dan budaya ngga bisa diselesaikan pemerintah sendirian
Kereen banget...
BalasHapusAku gak tau nama masing-masing tanaman, tapi ikut kagum sama program penghijauan di daerah sekitaran Candi.
Sebenarnya,
Aku tertarik sekali mempelajari sejarah Indonesia dan turut mensukseskan program Darling.